SELAMAT DATANG DI "TEOLOGI KAUMAWAM"

Salam dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih telah mampir di blog yg sederhana ini. Kami sangat berterimakasih bila saudara berkenan memberi tanggapan atas tulisan yang saudara baca di blog ini. Karena dengan tanggapan itu kami akan dapat belajar dan berbagi, sebab untuk itulah blog ini dibuat agar hidup kita tetap terpelihara dalam persekutuan. Semua tulisan dalam blog ini dapat dikutip dengan tetap mencantumkan sumbernya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita. Pax Vobiscum, Erianto Hasibuan

Senin, 11 Oktober 2010

Mujizat

Oleh : P. Erianto Hasibuan, M. Div.

Luk. 17 : 11-19

Jika anda menginginkan kesembuhan, kata apa yang biasanya anda harapkan diucapkan oleh orang yang anda percaya dapat menyembuhkan anda? Saya kira di dalam kalimatnya seharusnya mengandung kata “sembuh”.

Tidak demikian dengan kesepuluh orang yang berpenyakit kusta, saat mereka berteriak "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" mereka sudah melanggar aturan, karena menurut orang Yahudi, mereka yang berpenyakit kusta harus berteriak dengan mengatakan “najis”, sebagai peringatan orang disekitarnya untuk menjauh dari mereka. Secara psikologi, ini juga menggambarkan bagaimana terkucilnya mereka, tetapi kehadiran Yesus mampu membuat mereka merasa diterima. Dengan perjuangan seberat itu, sudah selayaknyalah mereka menerima jawaban yang menyejukkan dari Yesus, yang mereka percaya dapat menolong. Tetapi jawaban Yesus ngak nyambung sama sekali “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam”.

Seharusnya kesepuluh orang berpenyakit kusta ini akan menggerutu, seperti kita yang kerap menggerutu bila yang kita harapkan tak terpenuhi. Tetapi mereka tanpa protes menurut saja. Melangkah melaksanakan permintaan Yesus untuk pergi kepada imam.

Mereka yang berpenyakit kusta pergi ke imam artinya untuk membuktikan bahwa mereka telah sembuh dan tahir. Hanya imam yang dapat menyatakan mereka tahir. Padahal saat melangkah ke arah imam, mereka belum sembuh, tetapi langkah iman mereka yang telah menyembuhkan mereka dan mujizat pun terjadi. Jika anda ingin ada mujizat dalam hidup anda, segeralah ambil langkah, bukan langkah untuk memperdebatkannya, tetapi langkah untuk bertindak melampaui hasil, bukankah penulis ibrani menuliskan: Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.(Ibr. 11:1). Selamat melangkah … (has10102010)

Bacaan :

Luk. 17 : 11-19

17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.

17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh

17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"

17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.

17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,

17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."