SELAMAT DATANG DI "TEOLOGI KAUMAWAM"

Salam dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih telah mampir di blog yg sederhana ini. Kami sangat berterimakasih bila saudara berkenan memberi tanggapan atas tulisan yang saudara baca di blog ini. Karena dengan tanggapan itu kami akan dapat belajar dan berbagi, sebab untuk itulah blog ini dibuat agar hidup kita tetap terpelihara dalam persekutuan. Semua tulisan dalam blog ini dapat dikutip dengan tetap mencantumkan sumbernya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita. Pax Vobiscum, Erianto Hasibuan

Sabtu, 26 Juni 2010

Acara Diskusi Sabda 16 Juli 2010 Fanatisme Beragama

Acara Diskusi Sabda

1. Nyanyian Pembukaan
KJ. 457 YA TUHAN, TIAP JAM do = g (3 ketuk)
Ayat 1 Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukanMu,Engkaulah yang memb’ri sejahtera penuh.

Ayat 2 Ya Tuhan, tiap jam dampingi hambaMu;jikalau Kau dekat, enyah penggodaku.
Ayat 3 Ya Tuhan, tiap jam, di suka-dukaku,jikalau Tuhan jauh, percuma hidupku.

Ayat 4 Ya Tuhan, tiap jam ajarkan maksudMu;b’ri janjiMu genap di dalam hidupku.
Ref. Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan;‘ku datang, Jurus’lamat, berkatilah!

2. Doa Pembukaan
3. Nyanyian Kumasuki Gerbang Nya
Kumasuki gerbangNya dengan hati bersyukur
HalamanNya dengan pujian
Kataku hari ini harinya Tuhan
Kubersuka sbab Dia girangkanku, )
Dia girangkanku ... 2X ) 2X
Kubersuka sbab Dia girangkanku

4. Doa Pembacaan Firman
5. Pembacaan Nats : Matius 7 : 15 -23
6. Diskusi dan Kesimpulan
7. Lagu You are My All in All
You are my strength when I am weakYou are the treasure that I seekYou are my all in all Seeking You as a precious jewelLord to give up I'd be a foolYou are my all in all
Taking my sin, my cross, my shameRising again I bless Your nameYou are my all in all
When I fall down You pick me upWhen I am dry You fill my cupYou are my all in all
Chorus: Jesus ... Lamb of God, worthy is Your nameJesus ... Lamb of God, worthy is Your name
8. Doa Penutup


Fanatisme Beragama
Bacaan : Matius 7 : 15 -23
Tujuan : Mendiskusikan hal-hal yang seharusnya dilakukan untuk menopang terwujudnya hidup beragama yang sehat.
Pengantar
Kalau saya pendukung mati kesebelasan Brazil dalam Fifa world Cup 2010, atau Klub Barcelona atau pengagum penyanyi Vince Gill, pencinta Cristiano Ronaldo apakah itu yang disebut dengan fanatisme ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fanatisme berasal dari kata “fanatik” yang mempunyai kaitan dengan sesuatu yang “fana” (tidak kekal/dapat rusak). Jadi fanatisme (kb) berarti “keyakinan atau kepercayaan yang terlalu kuat terhadap sesuatu ajaran (seperti : politik, agama, dsb) yang sifatnya tidak kekal”. Dalam Alkitab ada istilah yang mirip dengan fanatisme yaitu kata “ortodoks” (Yunani : orthos = lurus, benar; doxa = pandangan, pendapat), seperti tampak dalam Yakobus 2:19 tentang Tuhan. Menurut kitab Yakobus, beriman secara orthodoks adalah baik, yang menjadi soal penting adalah apakah apakah beriman yang demikian juga disertai oleh sikap hati yang lurus kepada orang lain atau memberikan manfaat bagi sesamanya?
Dengan bersikap fanatik, kita menganggap suatu ajaran yang kita pegang itu pasti benar sedang yang lainnya adalah keliru, akibatnya sikap toleransi kita terhadap pendapat lain menjadi tertutup. Kita menjadi tidak suka dengan orang yang berbeda keyakinan, menganggap mereka menyimpang dari kitab suci. Kita adalah orang-orang yang ingin mengasihi Tuhan, akan tetapi kita tidak menyukai orang yang berpendapat berbeda, apa itu dapat dibenarkan ? Bagaimana jadinya, bila apa yang kita yakini benar ternyata dinyatakan Tuhan sebagai sesuatu yang kurang benar dan apa yang dipahami orang lain adalah yang lebih benar?
Sitz im Leben (Setting in life)
Bacaan kita dimulai dengan sebuah peringatan terhadap nabi-nabi Palsu, karena kitab Matius memang ditujukan kepada orang-orang Yahudi, sehingga istilah tersebut jelas dipahami oleh mereka. Pada saat Injil Matius ditulis, jabatan nabi masih merupakan jabatan resmi yang ada di dalam gereja mula-mula dan waktu itu banyak orang yang meninggalkan segala miliknya, lalu pergi ke berbagai tempat menyampaikan berita yang katanya berasal dari Allah. Pada waktu itu juga sudah ada ketentuan yang mengatur (buku Didakhe) apakah seorang nabi itu sejati atau palsu (baik tentang tinggal dalam jemaat, makannya, serta soal uang dsb.) Dalam konteks itulah, nabi-nabi palsu diibaratkan serigala yang datang menghampiri dengan menyamar sebagai domba, suatu perbandingan yang kontras sekali. (lihat : Yer.6:14,8:11; Yeh.22:27;Zef.3:3; bdk. Kis.20:29; Yoh.10:12) Seekor serigala yang buas menyamar sebagai domba yang lembut dan tenang. Itu sebabnya Matius sangat mewanti-wanti kepada pembacanya agar lebih berhati-hati karena lingkungan di mana mereka hidup rentan dengan penyamaran semacam itu.
Kondisi di masanya ternyata tidak hanya dilihat oleh Matius, tetapi nada yang seirama juga disampaikan oleh beberapa tokoh seperti Epictetus yang menyatakan “Dapatkah anggur tumbuh menjadi zaitun, atau zaitun menjadi pohon anggur?” atau yang disampaikan Seneca :“buah ara tidak dapat tumbuh dari pohon zaitun, demikian juga kebaikan tidak akan pernah muncul dari kejahatan” (bdk ay. 16-17). Dan itu semua diperkuat lagi dari perkataan Yesus : “Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?” Kata-kata harus terteruji melalui perbuatan sebab perbuatan merupakan ukuran yang benar dari tabiat seseorang. (bdk ay.20) Di Palestina pada zaman Yesus memang terdapat semak duri yang buahnya mirip anggur kecil, di situ juga terdapat rumput duri yang bunganya bila dari jauh terlihat seperti buah ara.
Pertanyaan Diskusi :
1. Adakah relevansi situasi kehidupan beragama di era Yesus dengan situasi yang ada di lingkungan (jemaat) anda ?
2. Bagaimana sikap kita dalam menghadapi orang-orang yang memiliki pemahaman iman berbeda (fanatik) terhadap pokok iman tertentu?
3. Menurut Saudara, faktor dan langkah-langkah apa saja yang perlu kita perhatikan agar hidup beragama yang sehat dapat terwujud?

Bacaan : Lentera Umat Edisi 03

Diskusi Sabda BAPEKRIS 2 Juli 2010

Acara Diskusi Sabda
1. Nyanyian Pembukaan
KJ No. 2. SUCI, SUCI, SUCI do = d (4 ketuk)
Ayat 2 Suci, suci, suci kaum kudus tersungkur Di depan TahtaMu memb'ri mahkotanya Segenap malaikat sujud menyembahMu Tuhan yang ada Slama - lamanya

Ayat 3 Suci, suci, suci walau tersembunyi, walau yang berdosa tak nampak wajahMu, Kau tetap Yang suci, tiada terimbangi, Kau Mahakuasa, murni kasihMu.

2. Doa Pembukaan
3. Nyanyian Kini saatnya
Kini saatnya berkliling di altarNyaSbab Allah maha kudus hadir disiniMari memuji angkat tangan menyembah Sbab Allah maha kudus hadir disini
Kita masuk tahta suciNyaBersama para malaikat menyembahMari puji YesuskuKita masuk hadiratNya maha kudus
4. Doa Pembacaan Firman
5. Pembacaan Nats : I Korintus 6 :15-20
6. Diskusi dan Kesimpulan
7. Lagu How Great Thou Art
O Lord my God, when I'm in awesome wonder consider all the worlds Thy hand have made I see the stars, I hear the rolling thunder Thy pow'r thro'-our the universe displayed
And when I think that God, His Son not sparing sent Him to die,I scarce can take it in that on the cross, my burden gladly bearing He bled and died to take away my sin
Chorus: Then sings my soul, my savior God, to Thee How great Thou art, How great Thou art Then sings my soul, my savior God, to Thee How great Thou art, How great Thou art
8. Doa Penutup

Free sex
Bacaan : I Korintus 6 :15-20
Tujuan : Memotivasi diri untuk menjaga kekudusan hidup di hadapan Allah dan sesama
Pengantar
Rasanya bila dilakukan rating perdiskusian, tayangan televisi dan media lainnya periode sebulan terakhir ini, dapat dipastikan yang menjadi top rating pastilah topik “video mesum” yang diperankan “para artis” papan atas di negeri ini.
Perselingkuhan seolah menjadi hal yang biasa di tengah masyarakat saat ini, bahkan ada teman yang mengatakan “kalau selingkuh dengan lawan jenis itu biasa, tetapi dengan sejenis itu baru luar biasa”.
Sebagian dari kita cenderung merasa tabu untuk menceritakan masalah sex secara terbuka, utamanya di forum kerohanian. Sebagaian bahkan masih beranggapan bahwa membicarakan masalah sex adalah dosa. Keinginan sex dianggap sebagai keinginan daging yang harus dilawan dan disangkali. Petentangan yang tajam antara keinginan daging dan roh membuat banyak orang beranggapan bahwa keinginan sex haruslah ditekan, dilawan karena mengotori keinginan roh yang kudus.
Sex dalam pandangan Alkitab
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej. 1 : 27-28)
Manusia (bhs Ibrani : adam) adalah kolektif, bukan nama perseorangan tetapi istilah umum untuk kemanusiaan. Manusia diciptakan menurut gambar (tselem) dan rupa (demuth) Allah. Istilah ini hanya digunakan untuk manusia, walaupun manusia memiliki keperluan jasmaniah yang berdekatan dengan alam binatang. Walau demikian tetap saja ada perbedaan manusia dengan ciptaan-Nya yang lain. Dalam soal sex manusia jelas berbeda, karena manusia tidak menempatkan sex sekedar sebuah insting atau naluri. Pertimbangan etis, perasaan, penghormatan dan cinta kasih menjadi dasar sex manusia yang tidak dimiliki binatang. Jadi kepuasannya bukanlah kepuasan hewani sebagaimana yang diistilahkan Prof. Komaruddin Hidayat saat memberikan ceramah di Bank BTN KC Medan beberapa tahun yang lalu. Itulah esensi dasar dari manusia diciptakan menurut gambar (tselem) dan rupa (demuth) Allah, ia diciptakan dengan prilaku dan cara hidup yang berbeda dengan binatang walaupun memiliki kebutuhan yang sama.
Oleh karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah secara lengkap (jasmani dan batin) maka keinginan sex juga diakui berasal dari Allah yang melaluinya manusia selanjutnya diminta untuk memenuhi bumi dan bertambah banyak, melalui aktivitas sex antara laki-laki dan perempuan. Jadi persetubuhan laki-laki dan perempuan andalah karunia Allah.
Sex dan orang belum menikah
Setiap orang mengalami godaan sex, baik yang telah menikah maupun yg belum (tidak) menikah. Artinya setiap orang memiliki keinginan sexual terlepas telah menikah atau tidak. Bagi yg belum menikah, merupakan perjuangan untuk tetap mempertahankan kekudusan hidup dengan jalan menghindari free sex maupun sex pra nikah. Hubungan sex diluar pernikahan sangat membahayakan dan menghancurkan hubungannya dengan diri sendiri, orang lain dan dengan Allah. Hubungan sex pra nikah menciptakan keputusasaan, kehilanngan kepercayaan dan penghormatan terhadap diri sendiri.
Dalam 1 Kor.6 Paulus mengkritisi kehidupan free sex jemaat Korintus, ini dapat dipahami karena sebagaian dari mereka adalah para kristen baru yang hidup ditengah-tengah masyarakat dengan kehidupan free sex. Cara hidup yg tidak benar dengan prilaku sex yg tidak benar disamakan dengan cara hidup kafir yang masih diperhamba dosa. Seorang pria atau wanita ketika menerima Kristus dalam hidup mereka melalui baptisan maka mereka diminta memiliki cara hidup yang berbeda dengan cara hidup yang lama. Mereka harus hidup suci karena tubuh mereka bukan milik mereka lagi. Mereka telah dibeli dengan harga lunas melalui darah Kristus. IA berkorban agar cara hidup kita, termsuk prilaku sex kita dikuduskan.
Sex dan orang yang telah menikah
Bagi orang yang telah menikah, godaannya adalah keinginan untuk mengkhianati kesetiaan (apapun alasannya). Perselingkuhan dalam rumah tangga menjadi prilaku sex yg marak. Menghadirkan kesetiaan terhadap satu orang pasangan hidup seolah dianggap sebagai mimpi belaka.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kej.2:21-24)
Nats penciptaan perempuan menunjukkan bagaimana eratnya persekutuan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan yang diikat dalam sebuah perkawinan menjadi satu. Hubungan ini lebih dekat dari hubungan apapun, karena mereka bukan hanya sehati dan serumah tetapi juga sedaging.
Kesedagingan ini membuat persekutuan suami-isteri bersifat eksklusif, tertutup bagi pihak lain (baik laki-laki maupun perempuan). Artinya dalam perkawinan tidak dibenarkan adanya perselingkuhan dengan alasan apapun. Ketidak setiaan akan berakhir dengan kehancuran.
Dengan demikain tiap orang (menikah atau tidak) harus menempatkan keinginan sexualnya dalam terang firman Allah. Mengendalikan keinginan sex dengan akal budi tidak hanya terdorong oleh insting belaka. Manusia diberikan oleh Allah Karunia untuk dapat mengendalikan dirinya. Melalui karya Allah yang membebaskan manusia dari belenggu dosa, memampukan manusia untuk hidup kudus dihadapan Allah baik pada saat ia single maupun menikah. Jadi baik menikah ataupun tidak, tiap orang beriman harus berjuang mengendalikan keinginan sexnya hingga ia menjadi kudus dan berkenan di hadapan Allah.
Pertanyaan Diskusi :
1. Menurut Sdr. Apa yg mendorong seseorang melakukan sex pra nikah atau perselingkuhan bagi yg telah menikah.
2. Bagaimana cara kita menghadirkan hidup kudus dalam pernikahan maupun bagi yang masih lajang ?

Bacaan : Lentera Umat Edisi 04