Acara Diskusi Sabda
1. Nyanyian Pembukaan
KJ No. 2. SUCI, SUCI, SUCI do = d (4 ketuk)
Ayat 2 Suci, suci, suci kaum kudus tersungkur Di depan TahtaMu memb'ri mahkotanya Segenap malaikat sujud menyembahMu Tuhan yang ada Slama - lamanya
Ayat 3 Suci, suci, suci walau tersembunyi, walau yang berdosa tak nampak wajahMu, Kau tetap Yang suci, tiada terimbangi, Kau Mahakuasa, murni kasihMu.
2. Doa Pembukaan
3. Nyanyian Kini saatnya
Kini saatnya berkliling di altarNyaSbab Allah maha kudus hadir disiniMari memuji angkat tangan menyembah Sbab Allah maha kudus hadir disini
Kita masuk tahta suciNyaBersama para malaikat menyembahMari puji YesuskuKita masuk hadiratNya maha kudus
4. Doa Pembacaan Firman
5. Pembacaan Nats : I Korintus 6 :15-20
6. Diskusi dan Kesimpulan
7. Lagu How Great Thou Art
O Lord my God, when I'm in awesome wonder consider all the worlds Thy hand have made I see the stars, I hear the rolling thunder Thy pow'r thro'-our the universe displayed
And when I think that God, His Son not sparing sent Him to die,I scarce can take it in that on the cross, my burden gladly bearing He bled and died to take away my sin
Chorus: Then sings my soul, my savior God, to Thee How great Thou art, How great Thou art Then sings my soul, my savior God, to Thee How great Thou art, How great Thou art
8. Doa Penutup
Free sex
Bacaan : I Korintus 6 :15-20
Tujuan : Memotivasi diri untuk menjaga kekudusan hidup di hadapan Allah dan sesama
Pengantar
Rasanya bila dilakukan rating perdiskusian, tayangan televisi dan media lainnya periode sebulan terakhir ini, dapat dipastikan yang menjadi top rating pastilah topik “video mesum” yang diperankan “para artis” papan atas di negeri ini.
Perselingkuhan seolah menjadi hal yang biasa di tengah masyarakat saat ini, bahkan ada teman yang mengatakan “kalau selingkuh dengan lawan jenis itu biasa, tetapi dengan sejenis itu baru luar biasa”.
Sebagian dari kita cenderung merasa tabu untuk menceritakan masalah sex secara terbuka, utamanya di forum kerohanian. Sebagaian bahkan masih beranggapan bahwa membicarakan masalah sex adalah dosa. Keinginan sex dianggap sebagai keinginan daging yang harus dilawan dan disangkali. Petentangan yang tajam antara keinginan daging dan roh membuat banyak orang beranggapan bahwa keinginan sex haruslah ditekan, dilawan karena mengotori keinginan roh yang kudus.
Sex dalam pandangan Alkitab
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej. 1 : 27-28)
Manusia (bhs Ibrani : adam) adalah kolektif, bukan nama perseorangan tetapi istilah umum untuk kemanusiaan. Manusia diciptakan menurut gambar (tselem) dan rupa (demuth) Allah. Istilah ini hanya digunakan untuk manusia, walaupun manusia memiliki keperluan jasmaniah yang berdekatan dengan alam binatang. Walau demikian tetap saja ada perbedaan manusia dengan ciptaan-Nya yang lain. Dalam soal sex manusia jelas berbeda, karena manusia tidak menempatkan sex sekedar sebuah insting atau naluri. Pertimbangan etis, perasaan, penghormatan dan cinta kasih menjadi dasar sex manusia yang tidak dimiliki binatang. Jadi kepuasannya bukanlah kepuasan hewani sebagaimana yang diistilahkan Prof. Komaruddin Hidayat saat memberikan ceramah di Bank BTN KC Medan beberapa tahun yang lalu. Itulah esensi dasar dari manusia diciptakan menurut gambar (tselem) dan rupa (demuth) Allah, ia diciptakan dengan prilaku dan cara hidup yang berbeda dengan binatang walaupun memiliki kebutuhan yang sama.
Oleh karena manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah secara lengkap (jasmani dan batin) maka keinginan sex juga diakui berasal dari Allah yang melaluinya manusia selanjutnya diminta untuk memenuhi bumi dan bertambah banyak, melalui aktivitas sex antara laki-laki dan perempuan. Jadi persetubuhan laki-laki dan perempuan andalah karunia Allah.
Sex dan orang belum menikah
Setiap orang mengalami godaan sex, baik yang telah menikah maupun yg belum (tidak) menikah. Artinya setiap orang memiliki keinginan sexual terlepas telah menikah atau tidak. Bagi yg belum menikah, merupakan perjuangan untuk tetap mempertahankan kekudusan hidup dengan jalan menghindari free sex maupun sex pra nikah. Hubungan sex diluar pernikahan sangat membahayakan dan menghancurkan hubungannya dengan diri sendiri, orang lain dan dengan Allah. Hubungan sex pra nikah menciptakan keputusasaan, kehilanngan kepercayaan dan penghormatan terhadap diri sendiri.
Dalam 1 Kor.6 Paulus mengkritisi kehidupan free sex jemaat Korintus, ini dapat dipahami karena sebagaian dari mereka adalah para kristen baru yang hidup ditengah-tengah masyarakat dengan kehidupan free sex. Cara hidup yg tidak benar dengan prilaku sex yg tidak benar disamakan dengan cara hidup kafir yang masih diperhamba dosa. Seorang pria atau wanita ketika menerima Kristus dalam hidup mereka melalui baptisan maka mereka diminta memiliki cara hidup yang berbeda dengan cara hidup yang lama. Mereka harus hidup suci karena tubuh mereka bukan milik mereka lagi. Mereka telah dibeli dengan harga lunas melalui darah Kristus. IA berkorban agar cara hidup kita, termsuk prilaku sex kita dikuduskan.
Sex dan orang yang telah menikah
Bagi orang yang telah menikah, godaannya adalah keinginan untuk mengkhianati kesetiaan (apapun alasannya). Perselingkuhan dalam rumah tangga menjadi prilaku sex yg marak. Menghadirkan kesetiaan terhadap satu orang pasangan hidup seolah dianggap sebagai mimpi belaka.
Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kej.2:21-24)
Nats penciptaan perempuan menunjukkan bagaimana eratnya persekutuan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan yang diikat dalam sebuah perkawinan menjadi satu. Hubungan ini lebih dekat dari hubungan apapun, karena mereka bukan hanya sehati dan serumah tetapi juga sedaging.
Kesedagingan ini membuat persekutuan suami-isteri bersifat eksklusif, tertutup bagi pihak lain (baik laki-laki maupun perempuan). Artinya dalam perkawinan tidak dibenarkan adanya perselingkuhan dengan alasan apapun. Ketidak setiaan akan berakhir dengan kehancuran.
Dengan demikain tiap orang (menikah atau tidak) harus menempatkan keinginan sexualnya dalam terang firman Allah. Mengendalikan keinginan sex dengan akal budi tidak hanya terdorong oleh insting belaka. Manusia diberikan oleh Allah Karunia untuk dapat mengendalikan dirinya. Melalui karya Allah yang membebaskan manusia dari belenggu dosa, memampukan manusia untuk hidup kudus dihadapan Allah baik pada saat ia single maupun menikah. Jadi baik menikah ataupun tidak, tiap orang beriman harus berjuang mengendalikan keinginan sexnya hingga ia menjadi kudus dan berkenan di hadapan Allah.
Pertanyaan Diskusi :
1. Menurut Sdr. Apa yg mendorong seseorang melakukan sex pra nikah atau perselingkuhan bagi yg telah menikah.
2. Bagaimana cara kita menghadirkan hidup kudus dalam pernikahan maupun bagi yang masih lajang ?
Bacaan : Lentera Umat Edisi 04
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar