SELAMAT DATANG DI "TEOLOGI KAUMAWAM"

Salam dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih telah mampir di blog yg sederhana ini. Kami sangat berterimakasih bila saudara berkenan memberi tanggapan atas tulisan yang saudara baca di blog ini. Karena dengan tanggapan itu kami akan dapat belajar dan berbagi, sebab untuk itulah blog ini dibuat agar hidup kita tetap terpelihara dalam persekutuan. Semua tulisan dalam blog ini dapat dikutip dengan tetap mencantumkan sumbernya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita. Pax Vobiscum, Erianto Hasibuan

Kamis, 13 Desember 2007

PENGHAKIMAN TERAKHIR

Oleh : P. Erianto Hasibuan

Bacaan : DANIEL 12:1-3
Nats : WAHYU 20 : 11-15

PENDAHULUAN :
Bagi kita yang menggunakan bahan kotbah yang dikeluarkan oleh United Evangelical Missino (UEM) atau yang lebih dikenal dengan sebutan VEM. Hari ini Minggu 25 November 2007 adalah Akhir tahun gereja. Seiring dengan akhir tahun gerejawi tersebut, maka bahan Kotbah juga menyangkut puncak dari rangkaian pengajaran (kotbah) selama satu tahun. Bagi saudara-saudari yang setidaknya selama bulan November ini terus mengikuti kebaktian, maka akan terasa bahwa tema-tema kotbah kita diarahkan pada tema kotbah hari ini. Simak saja topik Minggu pertama 4 Nov, Yer. 8:4-7, Yeremia mengajak kita untuk kembali, Tuhan tidak memandang berapa kali anda jatuh dan seberapa jauh anada menyimpang, tetapi Ia mengundang anda untuk kembali (bertobat). Minggu ke 2, 11 Nov, Yehezkiel 18:30-32 Kembali mengajak kita untuk bertobat, sebagaimana Allah mengajak Israel bertobat dari kedurhakaannya. Dan Minggu ke III, 18 Nov Amos 5:14-17, kita diajak untuk mancari yang baik dan menegakkan keadilan, sebagai prilaku oang yang bertobat sebagaimana dalam Epistel (Epistola) Kej. 35:1-5 bagaimana Yakub yang membuang seluruh berhala dan perhiasan kenajisan yang dikuburkannya saat ia hendak ke Betel menerima panggilan Allah. Saat ini kita diingatkan, bahwa Panggilan pertobatan tersebut tidak selama-lamanya akan kita peroleh, karena akan ada saatnya dimana AKAN ADA PEMISAHAN antara yang memperoleh HIDUP YANG KEKAL, dan KEHINAAN YANG KEKAL (Dan 12:2 epistel).
Bacaan kita dari kitab Wahyu, jarang sekali digunakan dan banyak pengkotbah yang enggan mengkotbahkannya, lihat saja contoh dalam 1 tahun hanya muncul 2 kali, yang sesungguhnya untuk tahun gerejawi 2007 hanya 1 kali, sedang yang lain adalah masa adven. Boleh jadi bila diibaratkan masuk bioskop, didepan kitab Wahyu akan tertulis Khusus Dewasa (17 tahun ke atas/adult only), jadi jarang yang bisa masuk, karena sekalipun usia sudah di atas 30 tahun tetapi belum dewasa karena hanya masih mengkonsumsi susu dan bubur bukan makanan keras, sebagaimana yang dikatakan Paulus dalam I Korintus 3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya. Tapi puji Tuhan ditempat ini, saya yakin dan percaya kita sudah memiliki kedewasaan Iman yang cukup untuk mengkonsumsi makanan yang keras, atau setidaknya agak keras.
Bila kita mecermati Kitab Wahyu, yang ditulis oleh Rasul Yohanes saat Ia di buang Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya Efesus). Kitab ini diperkirakan ditulis sekitar tahun 90-96 M saat pemerintahan Domitianus, yang mewajibkan warganya untuk memanggil dia sebagai ”Tuhan dan Allah”. Orang Kristen pada saat itu, terpecah menjadi dua, ada yang mencari aman dengan menuruti perintah, tetapi tidak sedikit yang mengalami penganiayaan yang begitu hebat karena menolak dan tetap setia kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Allah. Jadi surat ini dikirimkan kepada para jemaat untuk meneguhkan iman, ketetapan hati dan kesetian agar mereka menjadi pemenang.



Penghakiman Terakhir
Ayat 11 Takhta Putih yang Besar merupakan penggambaran dari ”Penghakiman Takhta Putih yang Besar”. Bumi dan langit tidak ditemukan lagi ditempatnya merupakan pelopor dari adanya langit dan bumi yang baru. (2 Ptr.3:10-13).
Ayat 12 Dihakimi menurut perbuatan, seperti apa yang tertulis dalam kitab. Nats ini bukan hendak mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh perbuatan kita, karena jika demikian maka Yesus Kristus tidak berarti bagi kita, yang hendak dikatakan di sini adalah kita diselamatkan oleh Iman sebagaimana perempuan berdosa yang meminyaki kaki Yesus saat dia dirumah orang Farisi. Luk.7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!". Tetapi apakah cukup hanya dengan Iman? Yakobus mengatakan dalam Yak. 2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku." Artinya tidak mungkin kita mengatakan bahwa kita punya Iman, tetapi tanpa berbuah. Jadi tunjukkanlah dulu buah yang baik, sebagaimana Yohanes menegur dengan keras orang Farisi Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. (Mat.3:8).
Ayat 13 Laut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati. Ini menggambarkan kematian bukanlah akhir dari segalanya, Iman Kristen mempercayai bahwa setelah kematian akan ada kekekalan, apakah kekal didalam kehidupan atau kekal didalam kehinaan. Laut menyerahkan orang-orang mati yang ada didalamnya melukiskan apa yang dipahami oleh manusia zaman purba tentang memakamkan mayat di laut.
Ayat 14 Lautan Api.
Inilah yang saya sebut dengan makanan Keras, kita tidak hanya siap menerima berita Anugerah, tetapi juga siap untuk memahami bagaimana hasil yang akan diterima oleh orang-orang yang mengeraskan hatinya.
Lautan Api oleh Matius di catat sebagai dapur api tempat bagi orang jahat. Mat. 13:50 lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Tempat itu adalah tempat yang kekal Mat. 25:46 Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." Dimana api yang menyala adalah api yang tak terpadamkan Mrk. 9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
Ayat 15 Kitab Kehidupan.
Ukuran terakhir adalah Kitab Kehidupan, mereka yang namanya ada dalam kitab kehidupan akan bersama dengan Anak Domba Allah didalam hidup yang kekal, tetapi yang tidak ada namanya akan dilemparkan kedalam lautan api itu. Apakah Penghakiman Terakhir ini, meniadakan Kasih Allah kepada manusia ? Tidak, justru Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yh. 3:16). Kata binasa berasal dari kata (Yun. Apoletai subj. asalkata apollumi = membinasakan, mati) Kebinaasaan, atau kematian disini bukan berarti jasmani, tetapi kepada hukuman Kekal yaitu Lautan Api yang mengerikan. Artinya Allah tidak mengkehendaki kita dihukum untuk itulah kehadiranYesus supaya kita percaya dan memperoleh hidup yang kekal. Siapa saja yang akan diselamatkan Oleh Allah melalui Anak-Nya Yesus Kristus? Paulus mengatakan supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. (1Tim.2:4) Bagaimana dapat memperoleh pengetahuan dan kebenaran, mau mendengarkan dan tidak mengeraskan hati. ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua." (Why.2:11)
Siapa yang namanya tidak dihapuskan dari KITAB KEHIDUPAN adalah mereka yang MENANG. Wahyu 3:5 Barangsiapa MENANG, ia akan dikenakan PAKAIAN PUTIH yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari KITAB KEHIDUPAN, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Jadi apa makna Kotbah hari ini bagi kehidupan kita saat ini ?, Jika Saudara-saudari masih ingat akan topik pada Kotbah Minggu 6 Mei 2007 yang lalu, Kel. 15:19-21 Nyanyian Umat yang Menang, mungkin dapat menolong kita, sekedar mengingatkan Saat itu Bangsa Israel sebelum menyeberangi Laut Teberau merekah dikejar dari belakang oleh 600 kereta kuda tentara orang Mesir, didepan Laut Teberau yang seolah tanpa tepi, mereka Hampir KALAH karena LUPA akan Janji Allah, tetapi untunglah ada MUSA yang TETAP BERPEGANG PADA JANJI ALLAH. Pada saat saya membawakan kotabah tersebut ditempat lain, Saya mengilustrasikan dengan kisah Nyata Mercy Junaina (31) yang membunuh 4 anaknya dan dirinya sendiri 10 Maret 2007 di Malang dengan Potasium dan Cerita Melawati br. Simanjuntak (34) isteri seorang Polisi pada 16 April 2007 di Medan Menembak Perutnya. Mereka GAGAL MENJADI PEMENANG. Saat ini kita Tinggal MEMILIH akan kah kita MEMBIARKAN nama kita dihapuskan dari KITAB KEHIDUPAN dan menjadi orang GAGAL atau kita akan menjadi PEMENANG dan NAMA KITA ADA TETAP DIDALAM KITAB KEHIDUPAN.

Penutup :

Akhirnya, Firman Tuhan saat sekalipun keras, tetapi bukan mengajak kita untuk Gelisah dan Khawatir didalam menjalani hidup ini. Tetapi mengajak kita untuk tetap SETIA MENUNJUKKAN PERBUATAN KITA SEBAGAI BUKTI DARI IMAN KITA KEPADA YESUS KRISTUS yang telah hadir didunia untuk MENYELAMATKAN kita agar tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Hingga pada akhirnya kita akan MENJADI PEMENANG. AMIN.

Disampaikan pada Kotbah Minggu di Gereja Oikumene Martubung Medan 25 November 2007

Tidak ada komentar: