Oleh : P. Erianto Hasibuan
BACAAN : YAK.5:7-11
Nats : 1 TES 5 : 1-11
PENDAHULUAN :
Pada suatu kali seorang hamba Tuhan kembali dengan kereta api setelah dia menyelesaikan pelayanannya di sebuah kota. Tetapi kereta api yang ditumpanginya berjalan sangat lambat. Akibatnya, dia menyadari bahwa dia akan terlambat untuk memimpin upacara pernikahan yang harus dilakukannya. Ketika akhirnya dia turun dari kereta api, dia hanya mempunyai waktu lima menit untuk bisa segera sampai di gereja. Sambil melompat masuk ke dalam sebuah taksi yang terdekat, dia berteriak, ”Pak Sopir, tolong antarkan saya dari tempat ini secepat mungkin”, Pak Sopir tadi memenuhi permintaan penumpangnya dengan sebaik mungkin, dia mengemudikan taksinya dengan kecepatan yang sangat tinggi di tengah-tengah lalu lintas yang ramai sekali. Akhirnya, setelah beberapa menit, hamba Tuhan tadi bertanya, "Apakah kita sudah hampir sampai di tujuan?" ”Hampir sampai di tujuan mana, Pak?” tanya sopir taksi. ”Bapak sejak tadi tidak mengatakan kepada saya ke mana, Bapak akan pergi”.
Tidakkah kita juga sering berbuat demikian? Kita menghabiskan waktu kita dengan melakukan kesibukan ke sana kemari, tetapi tanpa pengertian yang jelas tentang ke manakah tujuan kita atau mengapa kita melakukan hal itu.
Pada minggu ini, kita memasuki Advent yang pertama, apa tujuan kita untuk memasuki masa advent? Advent, berasal dari bahasa Latin : adventus yang berarti kedatangan (coming) atau tiba (arrival) yaitu kedatangan Yesus. Kedatangan Yesus dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu :
(1) Advent yang pertama adalah Kedatangan-Nya ketika Ia dilahirkan oleh seorang perawan di Betlehem.
(2) Advent yang kedua adalah kedatangan-Nya yang kedua, ketika Ia datang pada akhir zaman.
Advent juga dipahami sebagai tahun gerejawi yaitu empat minggu sebelum hari Natal.
Apa tujuan kita untuk memasuki masa Advent ini, itulah yang akan dijawab oleh nats kita pada minggu ini.
Paulus hanya tinggal selama lebih kurang 3 minggu di Tesalonika, Ia hanya mengajar selama 3 kali pada hari sabat di rumah ibadat (Kis. 17:2), tetapi dampaknya begitu luar biasa, dan karena dampak yang besar tersebut membuat dia harus segera diseludupkan ke Berea akibat massa yang mengamuk karena di hasut oleh orang Yahudi. (Kis. 17 : 1-15).
Jemaat yang baru di Tesalonka ini telah mencemaskan Paulus, sehigga ia mengirimkan Timotius yang bergabung dengannya di Athena ke Tesalonika, untuk mencari informasi yang dapat menenangkan hatinya. (1Tes.3:1, 2,5; 2:17). Berita yang dibawa Timotius memang berita yang baik, mereka tetap berdiri teguh dalam iman (1Tes.2:14; 3:4-5; 4:9-10). Namun ada sejumlah berita yang merisaukan, tetapi pada saat ini kita hanya melihat 2 pokok sesuai dengan nats kotbah kita :
1. Pemberitaan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali (the second coming) telah menimbulkan situasi yang tidak sehat yakni, orang telah berhenti bekerja, menantikan kedatangan Yesus dengan luapan emosi yang tak terkendali.
2. Mereka risau tentang apa yang akan terjadi terhadap mereka yang telah mati sebelum kedatangan Yesus.
Pengharapan Hari Tuhan (PAROUSIA)
Hari Tuhan adalah kedatangan Yesus yang kedua kali atau lebih dikenal dengan istilah teologis PAROUSIA (bhs Yun.) yaitu Yesus yang telah naik ke Sorga bersama dengan Bapa Nya, kembali ke bumi.
Menjawab keraguan jemaat Tesalonika Paulus menulis bahwa zaman dan kapan tidak perlu dibicarakan, karena yang pasti Hari Tuhan itu Ada dan kedatangannya akan seperti pencuri di Malam hari (1-2).
Tetapi Paulus juga mengatakan, bahwa kedatangan Tuhan (PAROUSIA) bagaikan pencuri hanya bagi mereka yang hidup didalm kegelapan (Skotei/ Skotos=kegelapan) yang lebih lanjut artinya adalah orang yang digelapkan dosa yang tidak percaya kepada Tuhan. (4) Sementara bagi anak-anak terang (Yun. Photos / uioi photos=sons of light) yaitu orang-orang yang sudah mengetahui kebenaran (enlightened sons) kedatangan itu tidak seperti pencuri (5). Sekalipun memang tetap kita tidak mengetahui kapan. Tetapi yang penting adalah supaya jangan kita tidak tidur seperti orang lain, tetapi mari kita waspada/berjaga-jaga (gregoreo) dan menguasai diri/sadar (nepho) kata yang sama digunakan dalam 2 Tim.4:5. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Jadi karena kita adalah orang-orang siang, baiklah kita menguasai diri/sadar (nepho), dengan menggunakan tutup danda iman (pistis) dan kasih (agape) kasih yang paling tinggi, yang tidak tergantung pada objeknya, dan berketopangkan (bertopi baja /Yun. perikephalaia) keselamatan. (8)
Dengan demikian kita akan melihat ayat 1-8, berbicara akan KETIDAK PASTIAN KEDATANGAN HARI TUHAN, yang meminta kita untuk WASPADA/BERJAGA-JAGA, tetapi sebagai orang-orang siang yang sudah mengetahui kebenaran (uioi photos) kita juga memiliki PENGHARAPAN AKAN KESELAMATAN.
Tujuan Hari Tuhan
Kita hidup bukan tanpa tujuan, sebagaimana hamba Tuhan yang meminta supir mengantarkannya pergi dari tempat itu secepat mungkin, tetapi tidak menyebutkan tujuannya. Allah mengajak kita menjadi anak-anak terang (Photos / uioi photos=sons of light) yang sudah mengetahui kebenaran TUJUANnya adalah UNTUK BEROLEH KESELAMATAN oleh YESUS KRISTUS, bukan untuk menerima murka. (9).
Paulus mengajak jemaat Tesalonika dan juga kita untuk tidak perlu merisaukan, bagaimana keadaan kita, apakah kita hidup atau mati, yang penting adalah kita BERSAMA-SAMA DENGAN DIA (10). Ini sekaligus menjawab keraguan jemaat Tesalonika tentang apa yang akan terjadi terhadap mereka yang telah mati sebelum kedatangan Yesus.
Pada ayat ini, Paulus hendak menekankan kepada kita, bahwa kita tidak perlu merisaukan kapan Hari Tuhan datang, yang pasti HARI TUHAN PASTI DATANG dan yang mengetahui saatnya hanyalah Bapa Mrk. 13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja." Jadi jangan pernah berfikir untuk mencari tahu, yang perlu kita lakukan didalam hidup ini adalah BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS, entah kita sedang bekerja, berjaga-jaga atau apa saja, sehingga kedatanganNya akan ,menjadi JALAN KESELAMATAN bagi kita. HIDUP BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS adalah menjadi dasar kita untuk SALING MEMBANGUN. (11).
Penutup :
Jadi masa adven mengajak kita untuk memiliki PENGHARAPAN akan Hari Tuhan, yaitu hari yang membuat kita selalu menguasai diri/sadar (nepho), dengan menggunakan tutup danda iman (pistis) dan kasih (agape) dan berketopangkan (bertopi baja /Yun. perikephalaia) keselamatan.
Adven juga mengajak kita untuk memiliki PENGHARAPAN, bahwa NATAL juga akan MELAHIRKAN YESUS didalam HATI kita pribadi, lepas pribadi, sehingga bagaimanapun keadaan dunia dan lingkungan ini, tetapi Suara Yesus yang LAHIR dihatiku melalui ROH KUDUS, akan senantiasa membuatku memiliki memiliki PENGHARAPAN bahwa sepanjang aku BERSAMA-SAMA DENGAN DIA aku akan beroleh KESELAMATAN.
Hidup bersama-sama dengan Kristus, juga menjadi dasar kita untuk senatiasa SALING MEMBANGUN dengan menasehati ssesama kita.
Disampaikan pada Kotbah Minggu di Gereja POUK MARANATHA MEDAN 2 DES 2008
Nats : 1 TES 5 : 1-11
PENDAHULUAN :
Pada suatu kali seorang hamba Tuhan kembali dengan kereta api setelah dia menyelesaikan pelayanannya di sebuah kota. Tetapi kereta api yang ditumpanginya berjalan sangat lambat. Akibatnya, dia menyadari bahwa dia akan terlambat untuk memimpin upacara pernikahan yang harus dilakukannya. Ketika akhirnya dia turun dari kereta api, dia hanya mempunyai waktu lima menit untuk bisa segera sampai di gereja. Sambil melompat masuk ke dalam sebuah taksi yang terdekat, dia berteriak, ”Pak Sopir, tolong antarkan saya dari tempat ini secepat mungkin”, Pak Sopir tadi memenuhi permintaan penumpangnya dengan sebaik mungkin, dia mengemudikan taksinya dengan kecepatan yang sangat tinggi di tengah-tengah lalu lintas yang ramai sekali. Akhirnya, setelah beberapa menit, hamba Tuhan tadi bertanya, "Apakah kita sudah hampir sampai di tujuan?" ”Hampir sampai di tujuan mana, Pak?” tanya sopir taksi. ”Bapak sejak tadi tidak mengatakan kepada saya ke mana, Bapak akan pergi”.
Tidakkah kita juga sering berbuat demikian? Kita menghabiskan waktu kita dengan melakukan kesibukan ke sana kemari, tetapi tanpa pengertian yang jelas tentang ke manakah tujuan kita atau mengapa kita melakukan hal itu.
Pada minggu ini, kita memasuki Advent yang pertama, apa tujuan kita untuk memasuki masa advent? Advent, berasal dari bahasa Latin : adventus yang berarti kedatangan (coming) atau tiba (arrival) yaitu kedatangan Yesus. Kedatangan Yesus dapat dilihat dari 2 sisi, yaitu :
(1) Advent yang pertama adalah Kedatangan-Nya ketika Ia dilahirkan oleh seorang perawan di Betlehem.
(2) Advent yang kedua adalah kedatangan-Nya yang kedua, ketika Ia datang pada akhir zaman.
Advent juga dipahami sebagai tahun gerejawi yaitu empat minggu sebelum hari Natal.
Apa tujuan kita untuk memasuki masa Advent ini, itulah yang akan dijawab oleh nats kita pada minggu ini.
Paulus hanya tinggal selama lebih kurang 3 minggu di Tesalonika, Ia hanya mengajar selama 3 kali pada hari sabat di rumah ibadat (Kis. 17:2), tetapi dampaknya begitu luar biasa, dan karena dampak yang besar tersebut membuat dia harus segera diseludupkan ke Berea akibat massa yang mengamuk karena di hasut oleh orang Yahudi. (Kis. 17 : 1-15).
Jemaat yang baru di Tesalonka ini telah mencemaskan Paulus, sehigga ia mengirimkan Timotius yang bergabung dengannya di Athena ke Tesalonika, untuk mencari informasi yang dapat menenangkan hatinya. (1Tes.3:1, 2,5; 2:17). Berita yang dibawa Timotius memang berita yang baik, mereka tetap berdiri teguh dalam iman (1Tes.2:14; 3:4-5; 4:9-10). Namun ada sejumlah berita yang merisaukan, tetapi pada saat ini kita hanya melihat 2 pokok sesuai dengan nats kotbah kita :
1. Pemberitaan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali (the second coming) telah menimbulkan situasi yang tidak sehat yakni, orang telah berhenti bekerja, menantikan kedatangan Yesus dengan luapan emosi yang tak terkendali.
2. Mereka risau tentang apa yang akan terjadi terhadap mereka yang telah mati sebelum kedatangan Yesus.
Pengharapan Hari Tuhan (PAROUSIA)
Hari Tuhan adalah kedatangan Yesus yang kedua kali atau lebih dikenal dengan istilah teologis PAROUSIA (bhs Yun.) yaitu Yesus yang telah naik ke Sorga bersama dengan Bapa Nya, kembali ke bumi.
Menjawab keraguan jemaat Tesalonika Paulus menulis bahwa zaman dan kapan tidak perlu dibicarakan, karena yang pasti Hari Tuhan itu Ada dan kedatangannya akan seperti pencuri di Malam hari (1-2).
Tetapi Paulus juga mengatakan, bahwa kedatangan Tuhan (PAROUSIA) bagaikan pencuri hanya bagi mereka yang hidup didalm kegelapan (Skotei/ Skotos=kegelapan) yang lebih lanjut artinya adalah orang yang digelapkan dosa yang tidak percaya kepada Tuhan. (4) Sementara bagi anak-anak terang (Yun. Photos / uioi photos=sons of light) yaitu orang-orang yang sudah mengetahui kebenaran (enlightened sons) kedatangan itu tidak seperti pencuri (5). Sekalipun memang tetap kita tidak mengetahui kapan. Tetapi yang penting adalah supaya jangan kita tidak tidur seperti orang lain, tetapi mari kita waspada/berjaga-jaga (gregoreo) dan menguasai diri/sadar (nepho) kata yang sama digunakan dalam 2 Tim.4:5. Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!
Jadi karena kita adalah orang-orang siang, baiklah kita menguasai diri/sadar (nepho), dengan menggunakan tutup danda iman (pistis) dan kasih (agape) kasih yang paling tinggi, yang tidak tergantung pada objeknya, dan berketopangkan (bertopi baja /Yun. perikephalaia) keselamatan. (8)
Dengan demikian kita akan melihat ayat 1-8, berbicara akan KETIDAK PASTIAN KEDATANGAN HARI TUHAN, yang meminta kita untuk WASPADA/BERJAGA-JAGA, tetapi sebagai orang-orang siang yang sudah mengetahui kebenaran (uioi photos) kita juga memiliki PENGHARAPAN AKAN KESELAMATAN.
Tujuan Hari Tuhan
Kita hidup bukan tanpa tujuan, sebagaimana hamba Tuhan yang meminta supir mengantarkannya pergi dari tempat itu secepat mungkin, tetapi tidak menyebutkan tujuannya. Allah mengajak kita menjadi anak-anak terang (Photos / uioi photos=sons of light) yang sudah mengetahui kebenaran TUJUANnya adalah UNTUK BEROLEH KESELAMATAN oleh YESUS KRISTUS, bukan untuk menerima murka. (9).
Paulus mengajak jemaat Tesalonika dan juga kita untuk tidak perlu merisaukan, bagaimana keadaan kita, apakah kita hidup atau mati, yang penting adalah kita BERSAMA-SAMA DENGAN DIA (10). Ini sekaligus menjawab keraguan jemaat Tesalonika tentang apa yang akan terjadi terhadap mereka yang telah mati sebelum kedatangan Yesus.
Pada ayat ini, Paulus hendak menekankan kepada kita, bahwa kita tidak perlu merisaukan kapan Hari Tuhan datang, yang pasti HARI TUHAN PASTI DATANG dan yang mengetahui saatnya hanyalah Bapa Mrk. 13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja." Jadi jangan pernah berfikir untuk mencari tahu, yang perlu kita lakukan didalam hidup ini adalah BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS, entah kita sedang bekerja, berjaga-jaga atau apa saja, sehingga kedatanganNya akan ,menjadi JALAN KESELAMATAN bagi kita. HIDUP BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS adalah menjadi dasar kita untuk SALING MEMBANGUN. (11).
Penutup :
Jadi masa adven mengajak kita untuk memiliki PENGHARAPAN akan Hari Tuhan, yaitu hari yang membuat kita selalu menguasai diri/sadar (nepho), dengan menggunakan tutup danda iman (pistis) dan kasih (agape) dan berketopangkan (bertopi baja /Yun. perikephalaia) keselamatan.
Adven juga mengajak kita untuk memiliki PENGHARAPAN, bahwa NATAL juga akan MELAHIRKAN YESUS didalam HATI kita pribadi, lepas pribadi, sehingga bagaimanapun keadaan dunia dan lingkungan ini, tetapi Suara Yesus yang LAHIR dihatiku melalui ROH KUDUS, akan senantiasa membuatku memiliki memiliki PENGHARAPAN bahwa sepanjang aku BERSAMA-SAMA DENGAN DIA aku akan beroleh KESELAMATAN.
Hidup bersama-sama dengan Kristus, juga menjadi dasar kita untuk senatiasa SALING MEMBANGUN dengan menasehati ssesama kita.
Disampaikan pada Kotbah Minggu di Gereja POUK MARANATHA MEDAN 2 DES 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar