Oleh : P. Erianto Hasibuan
MINGGU MISERICORDIAS DOMINI = KASIH SETIA TUHAN
Nats : Mazmur 33 : 4-9 BACAAN : Rom. 8 : 17-26
PENDAHULUAN :
Setiap kali Mancester United bertanding dan disiarkan di televisi itu merupakan hal yg menyenangkan bagi saya, sekalipun membosankan bagi isteri saya. Seandainya saya tidak berkesempatan menontonnya karena ada hal lain, saya tetap akan akses ke website MU untuk mencari tahu hasil pertandingannya, dan bila tim itu menang dengan senang hati saya akan membaca beritanya via internet sekalipun itu akan menambah pengeluaran untuk membayar pulsa.
Kepuasan saya akan semakin lengkap bila saya menceritakan hasil pertandingan tsb kepada siapapun yg saya temui termasuk isteri saya sekalipun dia tidak suka bola. Ketertarikan kita terhadap sesuatu dapat dipengaruhi banyak faktor, seperti Adam Malik (Alm), sejak kecil saya mengidolakan tokoh ini karena dia orang Siantar dan bersekolah di SD yang sama dengan saya sekalipun beda generasi. Isteri saya misalnya dia gemar mengikuti berita Mayang Sari bukan karena dia mau meniru kelakuannya, tetapi karena Mayang teman sekampungnya di Purwokerto.
Di Bandung kita mendengar ada konser yang hingga membawa korban nyawa karena para pencinta (fans) grup band tersebut begitu mengidolakannya sehingga anak-akan muda tidak mau kehilangan kesempatan untuk melihat idolanya secara langsung.
Anda tentu juga memiliki tokoh ”pujaan” yang dengan penuh pengorbanan terus mengikuti perkembangan tokoh tersebut, untuk dapat mengenal tokoh tersebut dari seluruh aspek kehidupannya yang tujuannya agar anda dapat meniru atau bertingkah seolah tokoh pujaan anda tsb.
Pengenalan Kepada Firman :
Mazmur 33 adalah Pujian bangsa Israel yang biasanya dilantunkan pada perayaan hari besar. Pengakuan bahwa Firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakanNya dengan kesetiaan (4) adalah hasil dari pengalaman bangsa Israel secara kolektif dengan Allah sejak leluhur mereka keluar dari Mesir. Bumi Penuh dengan kasih setia TUHAN (5) tidak ada yg terluput lingkungan dimana mereka tinggal diakui bahwa kasih setia Tuhan ada dimana saja. Bangsa Israel semula hidup sebagai pengembara selama 40 tahun, dipadang yg tandus mereka dipelihara dengan tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari agar mereka dapat jalan siang dan malam.(Kel. 13:21). Saat di Kanaan mereka diberi curah hujan agar tanah mereka menghasilkan dan siapa sumber semua kasih setia tersebut adalah TUHAN. Inilah yang dikumandangkan oleh bangsa Israel, sebagai wujud ketaatan dan pengenalan mereka terhadap TUHAN yang mereka sembah.
Dengan baik pemazmur juga mengenal Allah yang mencipta dengan FIRMAN NYA, inilah yang kemudian dinyatakan oleh Yohanes bahwa Firman itu adalah Allah (Yoh 1:1b). Jauh sebelum Injil dituliskan, orang Israel telah mengenal Firman yang bukan hanya sebagai pencipta tetapi juga pemelihara ciptaanNya (Mzm.147 :15-18; 148:8). Di era PB kalangan Yunani berfikir bahwa Yohanes sedang membicarakan asas rasional dari alam semesta. Mereka paham benar bahwa Firman lah yang mencipta Langit dan Bumi, sehingga pada saat Yohanes menuliskan bahwa Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan dan tanpa Dia tidak ada suatu apapun yang telah jadi ... (Yoh 1:3) mereka dapat memahaminya. Tetapi pada saat Yohanes menuliskan bahwa Firman itu telah menjadi manusia (daging/sarx) dan diam diantara kita, (Yoh. 1:14) mereka terkejut dan sulit untuk memahaminya, dan bahkan tidak dapat memahaminya, buktinya mereka menyalibkan Dia yang adalah Firman itu.
Bagaimana pemahaman kita tentang Firman? Dapatkah kita memahami bahwa : Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dgn Allah (en arkhe en ho logos, kai ho logos en pros ton Teon) Yoh. 1:1 dan Padamulanya Allah menciptakan Langit dan Bumi (beresit bara elohim et hasmayim weet haares) Kej 1: 1.
Apakah kita hanya dapat meneriman itu sebatas alam ini masih bersahabat dengan kita, dan meragukannya pada saat alam ini tidak lagi bersahabat dengan kita. Jika demikian dimanakah pengharapan kita kepada TUHAN ? Bukankah Paulus mengatakan didalam Rom. 8 : 24 b ...Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi. 25. Tetapi jika kita mengharapkan apa yg tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. (Epistola).
Orang Israel sekalipun kerap memberontak kepada Allah dan dikenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, tetapi disisi lain, Pemazmur menggambarkan bagaimana bangsa ini mengakui bahwa oleh Firman TUHAN langit telah dijadikan oleh nafas (Ruach=roh) dr mulut-Nya segala tentaranya (7). Inilah pengakuan mereka yang menggambarkan adanya pengharapan mereka akan campur tangan Allah dalam setiap kehidupan mereka sekalipun yang sedang mereka hadapi adalah ketidak nyamanan, tetapi mereka tetap berpengharapan karena ” Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada (9) adalah pengakuan yang menegaskan kembali bahwa Padamulanya Allah menciptakan Langit dan Bumi (Kej. 1:1) dan Yoh 1: 1 Padamulanya adalah Firman.
Pujilah Kasih Setia Tuhan
Sulit sekali bagi saya untuk mengatakan yang buruk tentang klub sepak bola MU, karena saya penggemarnya, sekalipun secara rasional saya memahami ada beberapa kelemahan yang dimiliki mereka. Konon lagi dengan ALLAH yang SEMPURNA, selayaknya kita menjadikan FIRMAN itu menjadi Idola kita, sehingga kita senantiasi terdorong untuk mengetahui lebih jauh lagi sehingga kita dapat berprilaku sebagaimana Firman itu menggariskannya.
Pengenalan akan Firman itu tidak dapat kita lakukandengan cara mengasingkan diri dan bertapa, tetapi pengenalan tersebut akan disempurnakan melalui perbuatan kita yang segambar dengan Tuhan Yesus sebagai tokoh sentral dalam Firman itu, karena memang Dia sendirilah Firman itu.
Pengenalan yang benar akan Allah akan membuat kita senantiasa memuji TUHAN karena kita semakin merasakan begitu besarnya Kasih Setia Tuhan (MISERI CORDIAS DOMINI)
Disampaikan pada Kotbah Minggu 6 April 2008 Pkl. 10.15 GEREJA POUK MARANATHA MEDAN – SUMUT.
MINGGU MISERICORDIAS DOMINI = KASIH SETIA TUHAN
Nats : Mazmur 33 : 4-9 BACAAN : Rom. 8 : 17-26
PENDAHULUAN :
Setiap kali Mancester United bertanding dan disiarkan di televisi itu merupakan hal yg menyenangkan bagi saya, sekalipun membosankan bagi isteri saya. Seandainya saya tidak berkesempatan menontonnya karena ada hal lain, saya tetap akan akses ke website MU untuk mencari tahu hasil pertandingannya, dan bila tim itu menang dengan senang hati saya akan membaca beritanya via internet sekalipun itu akan menambah pengeluaran untuk membayar pulsa.
Kepuasan saya akan semakin lengkap bila saya menceritakan hasil pertandingan tsb kepada siapapun yg saya temui termasuk isteri saya sekalipun dia tidak suka bola. Ketertarikan kita terhadap sesuatu dapat dipengaruhi banyak faktor, seperti Adam Malik (Alm), sejak kecil saya mengidolakan tokoh ini karena dia orang Siantar dan bersekolah di SD yang sama dengan saya sekalipun beda generasi. Isteri saya misalnya dia gemar mengikuti berita Mayang Sari bukan karena dia mau meniru kelakuannya, tetapi karena Mayang teman sekampungnya di Purwokerto.
Di Bandung kita mendengar ada konser yang hingga membawa korban nyawa karena para pencinta (fans) grup band tersebut begitu mengidolakannya sehingga anak-akan muda tidak mau kehilangan kesempatan untuk melihat idolanya secara langsung.
Anda tentu juga memiliki tokoh ”pujaan” yang dengan penuh pengorbanan terus mengikuti perkembangan tokoh tersebut, untuk dapat mengenal tokoh tersebut dari seluruh aspek kehidupannya yang tujuannya agar anda dapat meniru atau bertingkah seolah tokoh pujaan anda tsb.
Pengenalan Kepada Firman :
Mazmur 33 adalah Pujian bangsa Israel yang biasanya dilantunkan pada perayaan hari besar. Pengakuan bahwa Firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakanNya dengan kesetiaan (4) adalah hasil dari pengalaman bangsa Israel secara kolektif dengan Allah sejak leluhur mereka keluar dari Mesir. Bumi Penuh dengan kasih setia TUHAN (5) tidak ada yg terluput lingkungan dimana mereka tinggal diakui bahwa kasih setia Tuhan ada dimana saja. Bangsa Israel semula hidup sebagai pengembara selama 40 tahun, dipadang yg tandus mereka dipelihara dengan tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari agar mereka dapat jalan siang dan malam.(Kel. 13:21). Saat di Kanaan mereka diberi curah hujan agar tanah mereka menghasilkan dan siapa sumber semua kasih setia tersebut adalah TUHAN. Inilah yang dikumandangkan oleh bangsa Israel, sebagai wujud ketaatan dan pengenalan mereka terhadap TUHAN yang mereka sembah.
Dengan baik pemazmur juga mengenal Allah yang mencipta dengan FIRMAN NYA, inilah yang kemudian dinyatakan oleh Yohanes bahwa Firman itu adalah Allah (Yoh 1:1b). Jauh sebelum Injil dituliskan, orang Israel telah mengenal Firman yang bukan hanya sebagai pencipta tetapi juga pemelihara ciptaanNya (Mzm.147 :15-18; 148:8). Di era PB kalangan Yunani berfikir bahwa Yohanes sedang membicarakan asas rasional dari alam semesta. Mereka paham benar bahwa Firman lah yang mencipta Langit dan Bumi, sehingga pada saat Yohanes menuliskan bahwa Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan dan tanpa Dia tidak ada suatu apapun yang telah jadi ... (Yoh 1:3) mereka dapat memahaminya. Tetapi pada saat Yohanes menuliskan bahwa Firman itu telah menjadi manusia (daging/sarx) dan diam diantara kita, (Yoh. 1:14) mereka terkejut dan sulit untuk memahaminya, dan bahkan tidak dapat memahaminya, buktinya mereka menyalibkan Dia yang adalah Firman itu.
Bagaimana pemahaman kita tentang Firman? Dapatkah kita memahami bahwa : Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dgn Allah (en arkhe en ho logos, kai ho logos en pros ton Teon) Yoh. 1:1 dan Padamulanya Allah menciptakan Langit dan Bumi (beresit bara elohim et hasmayim weet haares) Kej 1: 1.
Apakah kita hanya dapat meneriman itu sebatas alam ini masih bersahabat dengan kita, dan meragukannya pada saat alam ini tidak lagi bersahabat dengan kita. Jika demikian dimanakah pengharapan kita kepada TUHAN ? Bukankah Paulus mengatakan didalam Rom. 8 : 24 b ...Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi. 25. Tetapi jika kita mengharapkan apa yg tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. (Epistola).
Orang Israel sekalipun kerap memberontak kepada Allah dan dikenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, tetapi disisi lain, Pemazmur menggambarkan bagaimana bangsa ini mengakui bahwa oleh Firman TUHAN langit telah dijadikan oleh nafas (Ruach=roh) dr mulut-Nya segala tentaranya (7). Inilah pengakuan mereka yang menggambarkan adanya pengharapan mereka akan campur tangan Allah dalam setiap kehidupan mereka sekalipun yang sedang mereka hadapi adalah ketidak nyamanan, tetapi mereka tetap berpengharapan karena ” Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada (9) adalah pengakuan yang menegaskan kembali bahwa Padamulanya Allah menciptakan Langit dan Bumi (Kej. 1:1) dan Yoh 1: 1 Padamulanya adalah Firman.
Pujilah Kasih Setia Tuhan
Sulit sekali bagi saya untuk mengatakan yang buruk tentang klub sepak bola MU, karena saya penggemarnya, sekalipun secara rasional saya memahami ada beberapa kelemahan yang dimiliki mereka. Konon lagi dengan ALLAH yang SEMPURNA, selayaknya kita menjadikan FIRMAN itu menjadi Idola kita, sehingga kita senantiasi terdorong untuk mengetahui lebih jauh lagi sehingga kita dapat berprilaku sebagaimana Firman itu menggariskannya.
Pengenalan akan Firman itu tidak dapat kita lakukandengan cara mengasingkan diri dan bertapa, tetapi pengenalan tersebut akan disempurnakan melalui perbuatan kita yang segambar dengan Tuhan Yesus sebagai tokoh sentral dalam Firman itu, karena memang Dia sendirilah Firman itu.
Pengenalan yang benar akan Allah akan membuat kita senantiasa memuji TUHAN karena kita semakin merasakan begitu besarnya Kasih Setia Tuhan (MISERI CORDIAS DOMINI)
Disampaikan pada Kotbah Minggu 6 April 2008 Pkl. 10.15 GEREJA POUK MARANATHA MEDAN – SUMUT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar