SELAMAT DATANG DI "TEOLOGI KAUMAWAM"

Salam dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih telah mampir di blog yg sederhana ini. Kami sangat berterimakasih bila saudara berkenan memberi tanggapan atas tulisan yang saudara baca di blog ini. Karena dengan tanggapan itu kami akan dapat belajar dan berbagi, sebab untuk itulah blog ini dibuat agar hidup kita tetap terpelihara dalam persekutuan. Semua tulisan dalam blog ini dapat dikutip dengan tetap mencantumkan sumbernya. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita. Pax Vobiscum, Erianto Hasibuan

Minggu, 16 November 2008

EIRENE SEBAGAI WASIT DIDALAM HATIMU

Oleh : P. Erianto Hasibuan

BEDSTON PERNIKAHAN KEL. SOEHARSONO PURWOKERTO- 26 DES 2007
Nats : Kol. 3 : 14-17

PENDAHULUAN :
Ibu Bapak dan saudara sekalian, bila kepada kita ditanya pada saat ini, dan secara khusu kepada pengantin berdua ditanyakan, jika ada 3 pilihan manakan yang akan kita pilih Harta, Sukses, atau Cinta. Untuk menguji jawaban kita masing-masing berikut sebuah cerita.
Pada suatu siang, dari balik jendela, seorang ibu melihat ada tiga orang tua berjanggut putih duduk termenung di halaman rumahnya. Dia segera keluar menghampiri mereka dan berkata, "Aku tidak mengenal kalian, tetapi aku kira kalian haus dan lapar, silakan masuk ke rumah kami." "Apakah suamimu ada di rumah?" tanya salah seorang dari mereka. "Tidak, dia masih bekerja." "Kalau begitu kami tidak bisa masuk, kami akan menunggu," jawabnya lagi.
Sore harinya ketika suarninya pulang, ibu itu menyampaikan kejadian yang dialaminya siang tadi. "Kalau mereka masih ada, panggil mereka ke dalam dan beritahu bahwa aku sudah pulang." kata si suami. Si ibu keluar menemui ketiga orang tua berjanggut putih tadi, memberitahu mereka bahwa suaminya telah pulang dan mempersilakan mereka untuk masuk ke rumah.
"Kami tidak bisa masuk bersama-sama," kata mereka serentak. "Mengapa demikian," tanya si ibu kebingungan. Salah satu dari orang tua itu berkata, "Dia bernama Harta," katanya sambil menunjuk kawannya yang berada di sebelah kirinya dan sambil menunjuk ke sebelah kanannya, "Dia Sukses, dan aku Cinta. Masuklah ke rumah dan rundingkan dengan suamimu siapa diantara kami yang akan kalian undang masuk."
Si Ibu kembali masuk ke dalam rumah dan menyampaikan kepada suaminya permintaan ketiga orang tersebut. Si Suami menjadi kegirangan dan berkata, "Kita undang saja si Harta, biar rumah kita dipenuhi dengan harta dan kita menjadi kaya."
"Mengapa bukan si Sukses saja?" tanya Ibu. Menantu mereka yang kebetulan mendengar percakapan tersebut segera keluar dari kamar dan berkata, "Sebaiknya kita undang Cinta saja, sehingga rumah kita nantinya penuh dengan cinta."
"Ya, itu lebih bagus," kata ayahnya ”Panggil si Cinta untuk menjadi tamu kita."
Si Ibu keluar menemui ketiga orang tua itu dan bertanya, "Siapa diantara kalian yang bernama Cinta akan menjadi tamu kami dan silakan masuk." Cinta berdiri dan berjalan menuju pintu masuk, yang lain segera berdiri juga dan mengikutinya. Dengan heran si ibu bertanya, "Aku hanya mengundang Cinta, mengapa kalian berdua ikut masuk." Ketiga orang tua itu menjawab bersama-sama: "Kalau kalian mengundang Harta atau Sukses, maka yang dua lainnya akan menunggu di luar, tetapi begitu kalian mengundang Cinta, kemana saja dia pergi kami selalu mengikutinya. Dimana ada Cinta, disitu selalu ada Harta dan Sukses."

Dalam Nats kita Kol. 3 : 14-17 kita akan membicarakan 2 hal yaitu Kasih (Agapen) dan Damai Sejahtera (Eirene).

KASIH (AGAPE) SEBAGAI PENGIKAT
Ilusterasi kita di atas menunjukkan bagaimana bila kita memiliki Cinta (baca Kasih) ternyata Harta dan Sukses akan mengikutinya. Bagaimana Alkitab melihat hal tersebut ? Bacaan kita Kol. 3:14 mengatakan 3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Di atas semuanya itu dalam bacaan kita menunjuk pada ayat 12-13, bahwa karakter-karakter sebagai orang pilihan Allah, yang terpenting adalah Kasih (terjemahan dari Agapen) Kasih yang paling tinggi, kasih yang tidak tergantung pada objeknya. Seperti halnya Allah memberikan matahari, sinar matahari dapat dinikmati oleh siapa saja, tidak peduli dia baik atau jahat, itulah kasih agape. Tidak peduli orang baik atau jahat kepada kita, maka kita tetap mengasihinya. Karakter ini, tidak akan melihat kesalahan, tidak akan melihat kekurangan, tetapi KASIH tetaplah KASIH, jika kita sampai pada tahap ini,maka KASIH itu akan mendatangkan hal-hal lain yang baik, bukan hanya Harta dan Sukses seperti ilustrasi kita di atas.
Dalam suasana Natal seperti ini, kita pasti ingat dengan jelas, mengapa Yesus hadir kedunia ini, Alasannya yang utamna adalah Yoh. 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kasih Allah itu tidak muncul karena kebaikan kita, atau pada saat kita telah menjadi baik, tetapi justru pada saat kita masih didalam dosa dan supaya kita tidak terus larut didalam Dosa, itulah yang membuat Yesus hadir untuk melepaskan kita dari kuasa kegelapan (skotos) dan memindahkan kita kedalam kerajaan anaknya (Kol.1: 13) supaya kita dapat disebut anak-anak terang (huios photos=orang-orang yang sudah mendapatkan pencerahan) (1Tes.5:5).
Kalau kita sudah dapat memahami KASIH ALLAH, maka kepada kitapun dituntut Kasih yang sama yaitu Kasih Agape untuk PENGIKAT yang mempersatukan dan menyempurnakan. Kalau ibu bapak pernah melihat petani duku dalam mengepak duku tersebut untuk dikirim ke luar daerah, maka dalam memasukkan duku tersebut harus benar-benar memperhatikan besarnya duku, terutama duku terakhir disetiap baris, bila ukuran duku yang masukkan tidak cocok, maka duku tersebut tidak akan terikat erat, akhirnya akan ada ruang yang membuat duku tersebut bergerak, bila itu terjadi maka duku tersebut keseluruhannya akan rusak, karena saling bergesekan, tetapi bila duku tersebut ukurannya pas, maka seolah terikat erat hingga tidak terjadi kerusakan pada duku. Demikianlah dengan kasih, semakin erat ia sebagai pengikat, maka hubungan kita dengan sesama tidak akan mengalami kerusakan, tetapi jika kasih itu lemah sebagai pengikat maka hubungan kita dengan sesama dapat saja menjadi rusak.


DAMAI SEJAHTERA (EIRENE) KRISTUS SEBAGAI WASIT
Bacaan kita di ayat 15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Damai sejahtera (Eirene) Kristus memerintah merupakan terjemahan dari brabeto atau berkuasa sebagai hakim atau wasit. Artinya ayat ini lebih baik bila kita terjemahkan demikian ”hendaklah Damai Sejahtera Kristus berkuasa sebagai wasit dalam hatimu ...”
Dalam menonton pertandingan sepak bola apa yang membuat kita nyaman dan asyik menikmati sebuah pertandingan tentu karena ada seorang wasit yang berkuasa penuh untuk menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan masing-asing pemain, bila dalam pertandingan tersebut tidak ada wasit, apa yang akan terjadi tentu bukan sebuah tontonan yang menarik, tetapi bisa saja perkelahian yang brutal dan tak terkontrol yang kadang kala masih kita saksikan di sepak bola di Indonesia. Demikain halnya dengan hati kita, Eirene (Damai Sejahtera dari Kristus) hendaknya berkuasa (penuh) sebagai wasit yang dapat mengendalikan hati dan pikiran kita dalam berucap dan bertingkah laku. Dengan demikian kita akan dapat tetap bersatu, berasatu dalam sebuah rumah tangga yang utuh, bersatu dalam satu persekutuan di sebuah blok, dan bersatu didalam satu jemaat bahkan Klasis bahkan Sinode yang tetap bersatu. Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana hal itu dapat terealisir ? Ayat 16 menolong kita untuk menjawabnya.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Perkataan Kristus (yaitu Alkitab) harus selalu dibaca, dipelajari, direnungkan, dan didoakan sehingga diam didalam kita dengan segala kekayaannya. Bila ini menjadi pengalaman kita, maka pikiran, perkataan, perbuatan, dan motivasi kita akan dipengaruhi dan dikuasai oleh Kristus. Bukankah Paulus menuliskan dalam Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Akhirnya kita dalat melihat bahwa Eirene Kristus dapat menjadi milik kita jika kita memiliki Iman yang timbul dari pendengaran akan Firman Kristus, dengan Iman itu kita dapat mewujudnyatakan ayat 17. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
PENUTUP
Akhirnya bagaimana Pengantin yang baru ini kita hantarkan untuk menjalani kehidupan rumah tangganya yang baru dengan Damai Sejahtera dan juga pengantin lama seperti kita ini untuk melanjutkan kehidupan yang penuh damai sejahtera, Nats kita pada malam ini mengajarkan 2 hal :
1. KENAKANLAH KASIH AGAPE SEBAGAI PENGIKAT
Ingat akan buah duku, jangan biarkan ada ruang diantara kita yang memungkinkan kuasa kegelapan merusak hubungan kita, tetapi biarlah perpindahan kita dari kuasa kegelapan (skotos) kedalam kerajaan anaknya memperrat hubungan kita, menjadi anak-anak terang (huios photos)
2. HADIRKANLAH DAMAI SEJAHTERA (EIRENE) KRISTUS SEBAGAI WASIT
Ingat pertandingan sepak bola tanpa wasit akan kacau, demikian juga hati kita tanpa wasit akan kacau. Bagaimana Cara menghadirkan Eirene Kristus sebagai wasit, yaitu dengan : Alkitab harus selalu dibaca, dipelajari, direnungkan, dan didoakan sehingga diam didalam kita dengan segala kekayaannya. Pada akhirnya kita dapat mengatakan apapun yang kulakukan kulakukan didalam Iman didalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Kiranya Eirene (Syalom) Natal hadir di hati kita pribadi lepas pribadi, keluarga lepas keluarga, blok lepas blok hingga akhirnya hadir di seluruh jemaat dimana kita bersekutu.

Tidak ada komentar: